Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Penyebab Kebakaran Hutan Makin Tak Terkendali

Rabu, 17 September 2014 – 15:02 WIB
Ini Penyebab Kebakaran Hutan Makin Tak Terkendali - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus membackup pemerintah daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan. Sebab, kondisi kebakaran semakin sulit dikendalikan terutama di areal gambut. Hal ini dianggap mengkhawatirkan karena puncak kemarau akan terjadi sampai Oktober 2014 mendatang.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di kantornya, Rabu (17/9), salah satu penyebab tingginya kebakaran di daerah Kalimantan dan Sumatera lantaran kondisi cuaca semakin kering sejak Agustus lalu. Hal itu diperparah oleh aktifitas pembakaran lahan.

"Ini menyebabkan potensi kemudahan terjadinya kebakaran menjadi sangat tinggi. Adanya pembakaran menyebabkan api makin tidak terkendali. Sementara puncak kemarau akan sampai Oktober 2014 nanti," kata Sutopo.

Namun demikian, upaya BNPB bersama aparatur di daerah, TNI dan Polri, hingga Manggala Agni mulai membuahkan hasil karena sebaran asap serta jumlah hotspot di Kalimantan dan Sumatera mulai menurun,  sepeti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan hingga Riau dan Jambi. Tapi upaya pemadaman itu harus ditangani secara masif.

Adanya siklon Kalmaegi diakui sempat menyebabkan asap dari Sumsel dan Riau menyebar ke Singapore dan Malaysia sejak pekan lalu. Sedangkan asap dari Kalteng dan Kalbar masuk ke Serawak. Kualitas udara di Singapore sempat menurun ke tingkat sedang–tidak sehat. Namun saat ini sudah mulai normal kembali.

Tercatat, per tanggal 16 September 2014, jumlah hotspot di sejumlah daerah mulai menurun dari hari sebelumnya. Di antaranya Kalteng 559 titik, Kalbar 193, Kalsel 252, Sumsel 195, Riau 20, dan Jambi 17 titik.

Dari laporan BNPB, pemadaman masih dioptimalkan di daerah-daerah yang terjadi kebarakan dengan melakukan water bombing dari udara dan modifikasi cuaca di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, dan Kalteng.

Di Riau masih ada Helicopter Bolco (1 unit), Sikorsky (1 unit). Di Sumsel ada Helicopter Bolco (1 unit) , MI-8 (1 unit), Kamov (1 unit). Sementara di Kalbar diturunkan Helicopter Bolco (1 unit) dan di Kalteng Helicopter

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus membackup pemerintah daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan. Sebab, kondisi kebakaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News