Ini Penyebab Massa PMII Bentrok dengan Polisi di Depan Gedung KPK
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (20/9). Bentrok itu terjadi karena tuntutan PMII untuk memaksa trio pimpinan KPK mundur tak diindahkan.
Awalnya, aksi berjalan dengan lancar dan tertib. Orator secara bergantian menyuarakan tuntutannya yakni meminta tiga pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo, Laode M Syarif, dan Saut Situmorang untuk segera mundur dari jabatannya.
Lalu aksi diwarnai dengan pelemparan telor busuk ke arah Gedung KPK. Pelemparan telor tersebut sebagai simbol bahwa KPK di bawah pimpinan Agus Rahardjo Cs busuk.
"Kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menyatakan sikap, meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik," kata Koordinator Aksi Nasional Muhammad Syarif Hidayatullah.
Selain itu, Syarif juga mendesak Presiden Joko Widodo segera melantik lima pimpinan KPK yang baru. Serta, mendukung DPR untuk secepatnya mengesahkan Undang-undang (UU) tentang KPK.
"Percepat pelantikan pimpinan KPK terpilih dan mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR," ucap dia.
Pantauan JPNN.com, ada sekitar ratusan massa PMII yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPK. Mereka membentangkan panji-panji benderanya dan membawa mobil komando.
Usai melakukan pelemparan telor, massa kemudian membakar ban bekas sambil bernyanyi-nyanyi. Pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi langsung memadamkan api sehingga mendapat perlawanan dari massa PMII.