Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Perbedaan Biaya Produksi Beras Skala Kecil vs PT. IBU

Jumat, 28 Juli 2017 – 16:01 WIB
Ini Perbedaan Biaya Produksi Beras Skala Kecil vs PT. IBU - JPNN.COM
Beras. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Pada sisi lain, ternyata banyak penggilingan dan pedagang lain memproduksi beras kelas medium dengan harga jual lebih murah dan marjin yang efisien. Ini buktinya biaya memproduksi beras dari beberapa usaha penggilingan, ternyata relatif murah.

Misalnya Ery Muhtarsyid pemilik penggilingan padi kecil PT. Dinar Mas, di Krawang dan juga pelaku pasar di daerah ini mengakui bahwa harga beli gabah dari petani sekarang Rp. 4800 sampai 4900 per kg selanjutnya diproses dari gabah ke beras dengan biaya Rp 100 sampai 200 per kg, ada nilai konversi dari gabah ke beras dan hasilnya beras dijual pada kisaran Rp. 8600 hingga 9000 (kualitas medium).

Sementara itu, Ermaya pemilik peggilingan padi CV. Panorama dan PT Bumi Banda Reksa di Subang, Majalengka, Bandung Selatan, Banjar-Ciamis, Jayeng- Sidareja dan di Banjar Negara, Banyumas ini mengatakan bahwa harga gabah yang mereka terapkan untuk pembelian dari petani Rp. 4.400 sampai Rp 5.400 per kg dan dijual beras dengan harga Rp. 9000, Rp. 9200 (medium) dan Rp. 11.200 (premium).

Berdasarkan informasi kedua pelaku usaha penggilingan beras kecil ini, biaya prosesing dan angkutan rata-rata Rp 100 sampai Rp 200/kg.

Ini gambaran biaya produksi beras yang lebih efisien yang dilakukan oleh lebih 180 ribu penggilingan kecil dan sedang tersebar di Indonesia. Sementara beberapa gelintir perusahaan “kelas kakap” memproduksi dan menjual dengan harga yang fantastis.

Sekedar informasi buat konsumen, harga jual beras kualitas premium di beberapa lokasi mencapai 20 ribuan per kg.

Konsumen yang biasa membeli beras tersebut selama ini tidak sadar harganya termasuk mahal. Padahal semua gabah diproses menjadi beras, baik berasal dari varietas IR 64, Ciherang, Mekongga, Inpari, varietas lokal dan lainnya mempunyai kandungan gizi utama relatif sama yakni lemak 0-0,6%; protein 6-9% dan karbohidrat 70-85%.

Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo baru baru ini mengungkapkan bahwa bermain di sektor pangan sangat menggiurkan. Sebab, tanpa perlu kerja keras dan hanya main kertas, namun mendapatkan untung besar.

Polemik penggerebakan gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi, Jumat (21/7/2017) dini hari oleh Satgas Pangan jangan dilihat secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close