Ini Satpol PP Cantik-cantik, Tugasnya Meredakan Teriakan Histeris
jpnn.com - SURABAYA – Selama ini, petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP) identik dengan pria-pria berwajah sangar, tubuh berotot, bawa pentungan. Tapi, Satpol PP Kota Surabaya berbeda.
Di sana, ada pula perempuan-perempuan cantik yang menjadi tim negosiator satpol PP. Jumat (8/5) 20 anggota satpol PP perempuan itu mengikuti pelatihan khusus keahlian bernegosiasi.
’’Ini kolaborasi dengan polrestabes,’’ ujar Kepala Seksi Kesamaptaan Satpol PP Surabaya Dwi Hargianto. Menurut dia, pelatihan yang berlangsung empat hari penuh itu menggandeng Polrestabes Surabaya.
Dwi menyatakan, pemilihan satpol PP perempuan sebagai tim negosiator pun tidak sembarangan. Sebab, negosiasi biasanya lebih berhasil jika dilakukan perempuan. Sebab, mereka lebih luwes saat berkomunikasi dengan ibu-ibu dan anak yang histeris saat terjadi penertiban.
Dia mencontohkan, petugas satpol PP pernah melakukan penertiban di Jalan Ketintang. Warga menolak dan protes keras. Namun, saat didatangkan petugas perempuan di barisan depan, warga memilih mundur. ’’Guyonane ada yang sampai minta ditertibkan sama satpol PP yang cantik-cantik,’’ katanya.
Menurut Dwi, sesuai dengan aturan, sasaran penertiban akan menerima pemberitahuan secara lisan. Jika masih bandel, petugas mengirim surat tertulis. Kalau tidak diindahkan selama tujuh hari, petugas sekali lagi memberi peringatan lisan.
Terakhir, baru upaya penertiban. Nah, para anggota satpol PP cantik itu akan bertugas sejak alur pertama. Yakni, pemberitahuan lisan.
’’Jadi, tidak langsung tindakan tegas dengan yang mau ditertibkan. Tidak langsung di-gruduk, tapi diingatkan dulu,’’ ucap Dwi.