Ini Serangkaian Kinerja Luar Biasa dari Bea Cukai Jayapura
jpnn.com, JAKARTA - Pengawasan terhadap peredaran barang-barang ilegal dan pelayanan terhadap kegiatan ekspor impor tidak hanya dilakukan Bea Cukai di Pelabuhan, bandara, atau tempat strategis di kota-kota besar melainkan sampai ke wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.
Salah satu unit vertikal Bea Cukai yang mengawasi daerah perbatasan adalah Bea Cukai Jayapura yang berhadapan langsung dengan perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea (PNG).
Cakupan wilayah pengawasan yang terdiri dari 1 Kota dan 12 Kabupaten di Pulau Papua dengan pengawasan garis pantai sepanjang 611.65 km, garis batas sepanjang 278.77 km dan luas 121.033,98 km².
Selain itu terdapat empat tempat pengawasan lainnya yaitu Bandara Internasional Sentani, Pos Lalu Bea Jayapura, Pos Lintas Batas Laut (PLBL) Hamadi, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.
Area pengawasan yang luas dan beragam tentu menjadi tantangan tersendiri, namun hal tersebut justru menjadikan Bea Cukai Jayapura terus berinovasi dalam melakukan pengawasan dan memberikan pelayanan. Pengawasan dilakukan dengan menggandeng aparat penegak hukum lain di wilayah Jayapura.
Sinergi tersebut meningkatkan jumlah penindakan terhadap upaya penyelundupan lewat perbatasan di tahun 2020. Tercatat sebanyak 56 kasus penyelundupan yang terdiri dari beberapa jenis barang antara lain ganja kering, vanili, minuman keras, dan sex toys berhasil digagalkan. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2019 sebesar 31 penindakan.
Inovasi tidak hanya dijalankan dari jalinan sinergi dengan instansi lain. Bentuk inovasi lainnya yang dibuat Bea Cukai Jayapura adalah pembentukan unit pengawasan cyber patrol.
Dengan perubahan pola masyarakat dalam menggunakan media online sebagai sarana jual-beli produk, Bea Cukai Jayapura mencoba menggunakan media sosial tersebut sebagai sumber informasi dalam pemberantasan peredaran narkotika yang marak akhir-akhir ini.