Ini Soal Nada, Tekanan Suara, Hingga Gesture Capres di Debat Pertama
jpnn.com - JAKARTA -- Banyak pihak menilai pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam debat calon presiden yang berlangsung, Senin (9/6), malam lalu.
Direktur The Indonesia Choir and Voice Production Expert, Jay Wijayanto, mengaku sebagai pelatih vokal, mengamati ada beberapa hal dari debat capres tersebut.
"Saya meyakini nada, tekanan suara dan gesture mampu menggambarkan maksud-maksud tersembunyi yang tidak muncul di dalam pilihan kata-kata," kata Jay, dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/6).
Ia menjelaskan, ketika menjawab persoalan HAM, suara Prabowo terdengar seperti tremor dengan vibrasi tidak stabil sehingga terdengar gemetar yang disebabkan oleh emosi yang bergolak.
Suara emosional semacam itu terkadang disertai serak dan perubahan warna suara seperti suara yang tercekat.
"Pencetus utamanya adalah kemarahan atau pernyataan (diduga) bohong sehingga terjadi konflik psikologis internal," ujarnya.
Menurutnya, pita suara adalah instrumen yang ada di dalam tubuh, maka semua gejolak emosi akan terbaca dari nada dan warna suara yang diproduksi.
Pembicara yang berusaha meyakinkan (convincing) orang cenderung memilih register suara atas.