Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Solusi Menteri Marwan Atasi Desa Rawan Pangan

Sabtu, 28 Februari 2015 – 00:36 WIB
Ini Solusi Menteri Marwan Atasi Desa Rawan Pangan - JPNN.COM
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar (tengah). Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar, terus memantau pasokan beras yang ikut memengaruhi melambungnya harga dari bahak pokok tersebut belakangan ini. Marwan khawatir, kondisi ini akan berdampak pada kerawanan pangan.

Dalam pantauannya, sejumlah desa memang berisiko rawan pangan, dan hal ini ditakutkan akan menghambat upaya menjadikan desa lumbung pangan nasional.

"Target saya, kalaupun tidak semua desa bisa memenuhi harapan ini, jangan lagi ada desa yang bermasalah dengan pemenuhan kebutuhan pangan pokok. Semua desa harus tercukupi kebutuhan pangan pokoknya secara mandiri. Sebagai menteri yang mengurusi desa, tentu kami tidak akan tinggal diam dengan fakta bahwa masih ada desa yang rawan pangan. Seharusnya hal ini tidak terjadi di negara kita, yang kaya sumber daya pangan," ungkap Menteri Marwan dalam siaran persnya, Jumat (27/2).

Kenyataannya, desa mengalami rawan pangan karena stok pangan pokok yang ada di desa tidak mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya.

Kerawanan pangan masih terus terjadi di desa yang tergolong miskin dengan daya beli yang rendah terhadap pangan pokok. 

Keberadaan desa rawan pangan, tersebar di banyak daerah di Jawa dan luar Jawa. "Masalah desa rawan pangan ini jangan sampai berlanjut menjadi bencana kelaparan, karena bisa memicu terjadinya berbagai tindak kriminalitas, dekadensi moral dan potensial merusak harmonitas tatanan sosial di desa, jadi harus secepatnya diatasi" tandas menteri kelahiran Pati, 12 Maret 1971 ini.

Marwan mengatakan, masalah desa rawan pangan sebenarnya terletak pada kemiskinan warga desa yang menyebabkan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

Kemiskinan ini terjadi karena mereka tidak memiliki kegiatan usaha produktif yang bisa memberi penghasilan layak untuk membeli beras, lauk pauk, sayuran, dan bahan pangan pokok lainnya. 
 
"Jadi solusinya adalah bagaimana memberdayakan masyarakat desa rawan pangan, agar mereka bisa menjalankan suatu kegiatan produktif dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa, bisa bertani, beternak, berempang atau lainnya, yang penting hasilnya bisa mencukupi kebutuhan pangan pokoknya secara mandiri," imbuh Marwan.

JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar, terus memantau pasokan beras yang ikut memengaruhi melambungnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News