Ini Sosok Kiai Hisyam, Si Mbah Mertua Ganjar Pranowo
Mbah Hisyam Kalijaran merupakan panggilan sapaan dari jemaahnya di kalangan nahdliyin daerah Banyumasan. Dia bahkan dikenal sebagai ulama yang ampuh keilmuan sekaligus kanuragannya.
Beliau juga sangat lekat di ingatan jemaah sebagai ulama yang murah senyum, lucu namun, sangat dalam isi dakwahnya.
Uniknya, selain mengaji, para santri di Kalijaran juga dibekali ilmu-ilmu lain seperti baris-berbaris, belajar huruf morse, dan juga belajar pertolongan pertama dalam kecelakaan.
Karena hal tersebut, pondok itu dikenal sebagai pesantren perjuangan dan jadi tempat pengaderan para pejuang.
Kiai Hisyam selain menjadi pengasuh pesantren, juga aktif di NU. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Purbalingga selama tiga periode, yakni periode tahun 1973-1975, 1975-1978, dan 1978-1983.
Kiai Hisyam wafat pada Hari Kamis Kliwon 4 Jumadil Akhir 1410 H atau bertepatan dengan tanggal 12 Januari 1989 M.
Saat ini, Pesantren Kalijaran dikelola secara gotong royong oleh keturunannya. Satu di antaranya adalah cucu Kiai Hisyam, yaitu Siti Atikoh, istri Ganjar Pranowo.
Memang, Ganjar belum sekalipun menjumpai Kiai Hisyam. Namun cerita tentang karisma si mbah mertuanya itu sering dia dapat. Bahkan ketika Ganjar sedang mengunjungi rumah warga yang mendapat bantuan RTLH di Banjarnegara.