Ini Tujuan Bea Cukai Aktif Berpartisipasi dalam Operasi Thunder dan Demeter
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai aktif berpartisipasi dalam dua operasi tahunan antarlembaga dan negara yang diselenggarakan dalam upaya perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati, yakni Operasi Thunder dan Demeter.
Hal ini selaras dengan semangat Asta Cita dan pelaksanaan tugas Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan.
Kepala Subdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo mengungkapkan Bea Cukai sudah aktif berpartisipasi dalam Operasi Thunder sejak 2018 dan Operasi Demeter sejak 2019, dengan mempertimbangkan kontribusi operasi yang sangat signifikan terhadap penegakan hukum di bidang lingkungan hidup di level internasional.
"Partisipasi Bea Cukai dalam dua operasi ini menjadi pengejawantahan fungsi community protector dan komitmen yang kuat mendukung World Customs Organization (WCO) dalam memerangi kejahatan di bidang lingkungan," kata Budi Prasetiyo dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Diketahui, Operasi Thunder pertama kali dilaksanakan pada 2017 diprakarsai WCO dan The International Criminal Police Organization-Interpol (Interpol).
Kedua organisasi tersebut bekerja sama dengan organisasi mitra untuk memberantas perdagangan tumbuhan dan satwa liar ilegal dan kayu, khususnya atas spesies yang terancam punah dan dilindungi sesuai dengan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (Cites).
Sementara itu, Operasi Demeter pertama kali diselenggarakan oleh WCO pada 2009 sebagai upaya pengawasan trans-boundary movement komoditas yang diperdagangkan secara ilegal, yaitu limbah (termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun), bahan perusak ozon, dan bahan lain yang berkontribusi dalam kerusakan lingkungan dan pemanasan global.
Pada umumnya, Operasi Thunder dan Demeter terdiri dari tiga fase, yaitu praoperasional, operasional, dan pascaoperasional.