Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Zaman Teknologi, Tak Kan Lari HP Dikejar

Rabu, 29 Mei 2013 – 23:47 WIB
Ini Zaman Teknologi, Tak Kan Lari HP Dikejar - JPNN.COM
SERU: Menpora Roy Suryo (kanan) saat berdiskusi dengan awak redaksi di Graha Pena Jakarta. Foto: Ismail Pohan/Indopos/ JPNN
Roy masih menemukan PR baru, yakni even internasional di bulan September 2013. Yakni Islamic Solidaritu Games (ISG), pekan olahraga negara-negara Islam di dunia, yang selama ini dirancang di Pekan Baru, Riau. Sedangkan Gubernur Riau Rusli Zainal sedang menjalani penyelidikan dengan status tersangka di KPK. Sementara, wakil gubernur dan sekretaris daerahnya sama-sama mau maju Pilgub di sana. “Di sekitar September itu, Riau juga akan menggelar pesta demokrasi, Pilgub,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, ada beberapa persoalan yang menggantung di venue, terutama stadion utama Pekan Baru yang akan dipergunakan untuk opening dan closing ceremony. Terutama kewajiban atas tunggakan pembayaran lebih dari 240 M, kepada kontraktor atas pembangunan stadion itu. “Karena itu, kemungkinan besar akan dipindah dari Riau ke tempat lain,” ungkap Roy yang belum bisa memastikan di provinsi mana, dan cabang olahraga apa saja yang tetap tinggal.

Ibu Kota Jakarta, salah satu lokasi pemindahan yang dianggap masuk akal. Karena ini adalah pekerjaan pusat, dan bertanggung jawab terhadap public di tanah air. Agar masyarakat Riau tidak tersinggung atau dianggap tidak mampu, muncul opsi B, beberapa cabang bela diri, tetap di Riau. Sisanya, akan dicarikan di lokasi lain. Mungkin di Jakarta, mungkin juga dipecah lagi di Jawa Barat dan Palembang. “Draf Kepres-nya baru akan diteken presiden setelah melawat ke Eropa,” tegas dia.

Roy menyadari, agar menjadi spimulus pembangunan yang merata pusat dan daerah, memang sebaiknya ISG 2013 itu tetap di daerah. Karena bisa mendorong investasi, bisa mendongkrak ekonomi local, dan menghidupkan atmosfer olahraga di daerah. “Tetapi kami tidak mau gagal. Kami ingin acara ini sukses, karena membawa nama Negara,” paparnya, yang diperkirakan ada sekitar 56 negara peserta itu.

Aksen Jawa berlogat khas Jogjakarta-nya masih amat kental. Humoris, murah senyum, friendly, ceplas-ceplos, adalah gaya lama yang tetap mendominasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close