Inilah 4 Pesan Menteri LHK Saat Peringatan Hari Hutan Internasional
Menteri Siti menjelaskan prinsip pertama adalah melakukan upaya besar-besaran dalam rangka pemulihan lahan yang terdegredasi.
Lahan kritis di Indonesia pada 2018 dengan kriteria sangat kritis dan kritis tercatat seluas 14,01 juta hektare.
Menteri Siti menerangkan, pada periode 2015-2018, telah dilakukan penanaman seluas 788.400 hektare.
Pada tahun 2019-2020 dilakukan percepatan penanaman pohon seluas 250 ribu hektare, juga penanaman mangrove seluas 63 ribu hektare serta pemulihan dan tercatat restorasi gambut sejak 2017-2020 seluas 3,438 juta hektare.
Pada 2021 ini terus dilakukan penanaman mangrove seluas 81.000 hektare, dan sedang dalam persiapan untuk penambahan luas penanaman menjadi 150.000 hektare mangrove.
Menteri Siti menyatakan gambaran ini menunjukkan betapa pemerintah berupaya untuk terus dapat melakukan pemulihan lahan dan land neutrality dalam skala besar, dengan total area tidak kurang dari 4,69 juta hektar pemulihan lahan, termasuk gambut dan mangrove selama 2015-2021 ini.
"Penanaman bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari hutan dan lahan yang terdegradasi,” kata Menteri Siti.
Prinsip yang selanjutnya, adalah menekankan bahwa setiap pohon sangat berarti.