Inilah Alasan Mengapa Warga Melbourne Begitu Mencintai Kotanya
Selasa, 01 September 2015 – 07:51 WIB
Kegelapan malam – merupakan salah satu aspek yang justru memberikan nilai tambah bagi kota Melbourne.
Selalu saja ada hal menarik yang terbilang cukup ajaib mengenai bagaimana kota ini berubah setelah malam tiba.
Menyaksikan sendiri sisi lain dari karakter kota ini melalui keredupan langit malam. Satu hal yang bisa kita pelajarai banyak mengenai Kota Melbourne adalah dengan melihat kota ini pada malam hari.
Sebagai seorang yang hobi mengambil foto lansekap, salah satu hal yang benar-benar saya suka dari Melbourne adalah bahwa ini merupakan kota yang sangat ramah bagi fotografer.
Datang dari Filipina, ini seperti menghirup udara segar besar. Tidak seperti di kampung halaman saya, di Melbourne saya memiliki kebebasan untuk mengeluarkan kamera, membidik dengan lensa besar, atau memotret dengan menggunakan tripod, semua bisa dilakukan tanpa perlu takut khawatir dirampas atau diusir petugas keamanan.
Jika kita menemukan tempat yang bagus untuk di foto di kawasan publik? Tidak masalah! Langsung saja, bidik titik itu melalui lensa dan jepret!
Dunia kuliner
Erwin Renaldi, Seksi Indonesia
Jika Anda ingin mencari pengalaman kuliner global, maka Melbourne adalah tempat yang tepat.
Ada lebih dari 140 kewarganegaraan yang tinggal di Melbourne – kota yang dikenal dengan perayaan keragaman, dan salah satu cara untuk mempelajari kebudayaan orang lain adalah melalui kulinernya.
Anda bisa berjalan di jalan utama di pusat pertokoan dan akan menemukan makanan dari berbagai negara di Asia. Mulai dari makanan Thailand hingga tapas fusion dari Vietnam.
Silakan menelusuri jalan-jalan trotoar, Anda akan bisa jadi berakhir di restoran China kecil, dimana Anda akan merasa seperti di film Kung Fu; atau Anda berminat mencicipi makanan Jepang modern yang luar biasa atau sebaliknya hanya ingin menikmati barbekyu Korea sederhana.
Jika Anda perlu sesuatu yang eksotik, makanan asal Nepal mungkin bisa menjadi opsi atau
Anda cukup menikmati makanan India sambil menikmati music Bollywood. Lalu, masuk ke restoran Burma dengan potret Aung San Suu Kyi besar.
Kota ini menawarkan pengalaman kuliner yang benar-benar berbeda. Pengalaman mengenai rasa dari Timur Tengah ada di sepanjang Sydney Road. Kebab, falafel, shawarma, atau salad tabbouleh segar disajikan oleh banyak warga Timur Tengah.
Sementara di Brunswick Timur, tempat saya tinggal, menawarkan kuliner mediterania mulai dari Italia, Turki, Yunani, Maroko dan bahkan Iran.
Brunswick Street di Fitzroy sebenarnya merupakan kawasan favorit saya untuk berburu kuliner. Dimana lagi ada tempat semacam ini di dunia dimana Anda bisa mendapatkan restoran vegetarian di samping restoran ikan dan kentang ala Inggris; kios kudapan Perancis crepe di bawah restoran Afrika dan toko burger Amerika berseberangan dengan bar Tapas Spanyol.
Penduduk Kota Melbourne sangat bangga dengan identitas multikultur mereka dan sangat menghormati kebudayaan dan kuliner bangsa lain, Selamat datang di rumah saya!
Baik untuk hati
David Kim, Seksi Myanmar
Saya sudah tinggal di Melbourne selama dua setengah tahun. Alasan utama saya pindah dari London adalah agar bisa bersama dengan seseorang yang saya cintai dan saya tampaknya telah membuat keputusan terbaik yang pernah saya ambil!
Selain itu cuaca di Kota Melbourne terkadang lucu tapi jauh lebih baik dari cuaca di Inggris. Tipikal cuaca di Inggris adalah sangat tidak bisa diramalkan dan Anda jarang sekali Anda bisa melihat matahari.
Saya cinta Kota Melbourne pada saat musim semi dan musim panas, dimana saya bisa mendapatkan banyak sekali sinar matahari, saya memang terkadang rindu dengan salju, tapi hal itu tidak membuat kota ini jadi kurang romantik.
Tinggal di Melbourne jauh lebih mudah ketimbang tinggal di Eropa. Warga Australia sangat mudah akrab.
Saya lebih merasa Melbourne itu ‘rumah’ bagi saya ketimbang Inggris. Bagi saya Melbourne bukan hanya sekedar kota layak huni saja karena saya sudah jatuh cinta dengan kota ini.
Kolam renang Harold Holt
Elodie Largenton, Seksi Perancis
Saya masih mencari-cari penjelasan mengapa dan siapa yang memiliki gagasan gila menamai sebuah kolam renang seperti nama Perdana Menteri yang hilang ketika berenang. Tapi lepas dari hal itu, ini merupakan kolam renang terbaik.
Kolam renang dengan lintasan sepanjang 50 meter di luar ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas air panas, sebuah kafe... ada cukup ruang bagi keluarga, pecinta olahraga renang dan mandi cahaya matahari
Selain kola renang ini, Melbourne juga kota hebat bagi penggemar olahraga. Setiap tahun even olahraga dimulai dengan tennis, kemudian F-1 dan kemudian kriket.
Diikuti oleh sepakbola Australia, rugby dan bahkan sepak bola. Dan stadion olahraga letaknya sangat dekat dengan pusat bisnis yang cukup tidak biasa bagi kota-kota besar
Taman untuk bermain
Ning Pan, Seksi China
Saya cinta dengan Melbourne karena memiliki taman dan kawasan yang dilindungi dan akan tidak perlu pergi jauh untuk menikmatinya, disini ada banyak.
Bagi keluarga empat orang penggemar taman seperti kami ini, cara terbaik untuk menikmati akhir pekan, adalah anak berlarian ke sana kemari dan berkejaran, orang-orang dewasa berolahraga lari di semak dan menikmati matahari sore.
Ketika kami berlibur ke luar negeri, anak laki-laki saya senang sekali menjelajahi taman yang kami kunjungi, dan sepertinya itu kegiatan yang lebih menyenangkan ketimbang pergi mengunjungi ikon landmark yang terkenal.
Begitu mereka melihat ada taman maka mereka pasti akan meminta bermain. Ada 7 taman yang kami temukan ketika liburan dan itu benar-benar membuat anak sata merasa seperti di rumah.
Tidak ada katak tebu
Sam Seke, Produser Eksekutif Program Wantok, Radio Australia
Saya penduduk Pulau Solomon dan telah tiggal di Melbourne selana 15 tahun.
Saya pernah juga tinggal di sejumlah tempat di Australia kecuali Perth dan Hobart, dan saya meyakini diri sendiri kalau Melbourne merupakan yang terbaik.
Di samping semua yang ditawarkan kota ini, saya suka iklimmya juaga kecuali tentu saja ketika cuaca panas mencapai 30 dan bahkan hingga 40 derajat Celsius pada musim panas.
Dan satu lagi pertimbangan pentingnya adalah Melbourne tidak memiliki katak tebu seperti banyak terdapat di kota lain hingga ke kawasan Utara dan juga di tanah kelahiran saya Pulau Solomon.
Saya fobia pada katak – bahkan saya bisa ketakutan setengah mati melihat mereka! Dan ini membuat saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa menyesuaikan diri ketika nanti kembali ke Solomon Island.
Saya hanya perlu mengelola fobia saya seperti saya mencintai Melbourne, peribahasa bilang rumah adalah tempat dimana hati Anda berlabuh.
Matahari terbenam yang mengagumkan
Lili Tu, Seksi Vietnam