Inilah Beda Jokowi dan Bung Karno saat Didemo
Kedua, Jokowi tidak memahami skala prioritas. Di saat rakyat mengunjungi Istana dan ingin bertemu Jokowi, mantan gubernur DKI itu malah memilih mengunjungi proyek pembangunan kereta api Bandara Soekarno Hatta.
Dalam pandangan Pangi, ternyata proyek kereta Soekarno Hatta jauh lebih penting bagi Jokowi ketimbang bertemu rakyatnya. Jikowi justru mengutus Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri untuk menemui pendemo.
Ketiga, presiden diduga melanggar sumpah jabatan dan janji konstitusi yang pernah diucapkan dulu. Sebab, presiden gagal berdiri secara adil di atas semua kelompok dan golongan.
Pangi menambahkan, ketika presiden sudah merasa paling kuat dan berkuasa, maka itulah titik kelemahannya. Belajar dari sejarah, katanya, Soeharto dengan latar belakang dari jenderal, punya loyalis siap mati, intelijen dan militernya kuat, ternyata tumbang setelah 32 tahun berkuasa katena mengabaikan suara dan kehendak rakyat.
"Presiden Jokowi gagal dalam mengurai silang sengkarut persoalan mendasar yang dihadapi rakyat. Kepemimpinan yang mengabaikan keresahan umat mayoritas. Saya ingin memberi makna dan konteks soal kepemimpinan, pemimpin itu mutlak dicintai rakyatnya dan rakyat pun mencintainya," pungkas Pangi.(esy/jpnn)