Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
Minggu, 17 Juni 2012 – 22:26 WIB
Menurutnya, hal itu tercermin dari kasus kekerasan beruntun yang menimpa Ahmadiyah, pendirian gereja, Irshad Manji dan hiburan Lady Gaga. "Kasus itu memang menimpa minoritas, tapi silent majority tak nyaman dengan seorang presiden seolah "berdiam diri", tidak berbicara lantang di hadapan publik untuk melindungi kebebasan warga negara atas hak asasinya," ungkapnya.
Masalah ketiga, menurut LSI, adalah PD kehilangan kereta. Partai lain, terutama Golkar sudah melesat membuat program. Sejak setahun lalu, Golkar melaunching program usaha kecil, dilanjutkan dengan perhatian kepada budaya nusantara, dimulai dengan memberi penghargaan kepada pelestari budaya Jawa. Bulan ini Golkar juga resmi mendeklarasikan capresnya.
"Namun, Demokrat masih disibukkan oleh pertengkaran internal. Bahkan Ketua Umum dan Sekjennya di Maluku Utara, terkesan "diusir", oleh komunitas partainya sendiri yang sedang berkonflik," terang dia.