Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
Minggu, 17 Juni 2012 – 22:26 WIB
JAKARTA -- Keterpurukan Partai Demokrat terus berlanjut sampai saat ini sejak setahun lalu. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak kunjung bangkit. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang melakukan riset kualitatif dan tracking survei, menemukan tiga hal penyebab keterpurukan PD yang terus berlanjut. Peneliti Muda LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan, pertama mereka yang berkuasa di PD gagal melakukan damage control secara cepat. Di bulan Juni 2011, kasus Wisma Atlet Palembang, menghadap PD sedangkan kini, kasus Hambalang kembali menjadi hadangan bagi partai yang diketuai Anas Urbaningrum itu. "Dalam dua kasus itu, selalu muncul dua nama pelaku yang dituduh korupsi yang kaitannya dengan Demokrat sangat kuat, Anas Urbaningrum dan Andi Malaranggeng," kata Adjie, Minggu (17/6) membeber hasil survei LSI.
Menurutnya, posisi Anas sangat sentral karena sebagai Ketum PD. Posisi Andi Malaranggeng tak kalah sentralnya, karena merupakan menteri di tempat dua kasus itu terjadi. Andi merupakan tokoh utama PD dan mantan juru bicara SBY, yang merupakan ikon tertinggi partai berlambang mercy itu. Ia menilai berita korupsi Hambalang, dan Wisma Atlet sangat hot di media dan menarik perhatian publik. PD terasa mati angin dan tersandera dua kasus itu.
Menurut Adjie, mereka menunggu dua tokoh, Anas dan Andi, terkena status tersangka terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan pemecatan organisasi. "Namun, tak pernah pasti kapankah status tersangka itu datang. Jika terus terkatung dan isu Hambalang terus bergulir sampai 2014, kemerosotan Demokrat terus terjadi," ujarnya. Menurutnya, ini hanya menunjukkan strategi Damage Control gagal diambil secara cepat dan efektif. "Partai Demokrat terkorbankan karena prosedur internal partai sendiri dan ketiadaan leadership yang efektif," ungkapnya.
JAKARTA -- Keterpurukan Partai Demokrat terus berlanjut sampai saat ini sejak setahun lalu. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak kunjung
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Legislatif
Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
Senin, 06 Januari 2025 – 21:17 WIB - Legislatif
DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
Senin, 06 Januari 2025 – 21:01 WIB - Legislatif
Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
Senin, 06 Januari 2025 – 19:52 WIB - Parpol
Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik
Senin, 06 Januari 2025 – 11:00 WIB
BERITA TERPOPULER
- Lingkungan
Beraudiensi dengan Menteri LH, Ketum IKA SKMA Bicara Implementasi Ekonomi Hijau
Rabu, 08 Januari 2025 – 10:00 WIB - Humaniora
Kabar Gembira, Saldo Rekening Guru PNS & PPPK Segera Bertambah
Rabu, 08 Januari 2025 – 09:05 WIB - Daerah
Guru Honorer Ini Lolos PPPK tetapi Dibatalkan Pemda, Oalah
Rabu, 08 Januari 2025 – 08:45 WIB - Jateng Terkini
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, Rabu 8 Januari 2025
Rabu, 08 Januari 2025 – 09:37 WIB - Humaniora
Mulai Januari 2025, Pekerja Indonesia Pensiun di Usia 59 Tahun
Rabu, 08 Januari 2025 – 11:07 WIB