Inilah Caleg Dapil Jabar VIII yang Diprediksi Lolos ke Senayan
jpnn.com - CIREBON - Perebutan kursi sementara DPR RI Dapil Jabar VIII Cirebon dan Indramayu tampaknya semakin sengit. Antar caleg internal partai bakal bersaing ketat untuk memperebutkan kursi panas itu.
Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon (Grup JPNN) menyebutkan, Yuddy Crisnandi caleg DPR RI Partai Hanura dikabarkan menyodok posisi Miryam S Haryani. Yuddy dikabarkan mengungguli Miryam di beberapa wilayah di Cirebon.
Yuddy dianggap memiliki basis massa yang cukup loyal sejak dia menduduki kursi anggota DPR RI dari Partai Golkar (sebelum pindah ke Hanura).
Begitu juga dengan Gerindra, Herry Ardianto dikabarkan mampu mengungguli Ferry Joko Juliantono. Herry selama ini termasuk rival berat Ferry di internal Gerindra. Posisi Herry Ardianto sebagai pengurus DPP Partai Gerindra dianggap layak meraih tiket ke Senayan dibandingkan Ferry J Juliantono yang menjabat ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat.
Partai Golkar di internal juga bersaing. Daniel Muttaqin yang diprediksi bakal unggul jauh justru malah kalah suaranya dengan pendatang baru Dave Akbarshah Fikarno di basis Golkar wilayah Cirebon dan Indramayu.
Keunggulan putra Menko Kesra Agung Laksono atas Daniel di luar prediksi internal Golkar. Di lain pihak caleg Golkar lainnya, mantan artis, Tetty Kadi Bawono dikabarkan suaranya terus merangkak naik dan bisa menyalip caleg lainnya.
Sedangkan caleg PDIP, Anwar Asmali dikabarkan juga menyalip posisi Ono Surono yang selama ini diunggulkan bersama Yoseph Umarhadi. Ketua APTRI ini memperoleh dukungan suara yang signifikan khususnya pemilih di wilayah Cirebon. Sedangkan PKS suaranya cenderung stabil di Dapil Cirebon Indramayu, meskipun belum diketahui secara pasti siapa yang unggul dari internal PKS.
Tidak hanya itu, PKB untuk kursi DPR RI Dedi Wahidi dikabarkan kalah bersaing dengan KH Ali Murtadlo. Ketua PC NU Kabupaten Cirebon ini meraih dukungan suara yang signifikan dibandingkan Dedi Wahidi caleg incumbent PKB DPR RI. Ali dianggap lebih mewakili kepentingan NU kultural dibandingkan Dedi Wahidi yang lebih banyak berkecimpung di struktural partai.