Inilah Calon Para Perwira Pelayaran, Lulusan Angkatan Pertama SMK Wisudha Karya
jpnn.com, KUDUS - Sektor maritim menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan Indonesia karena sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki luas perairan hampir mencapai 70 persen wilayah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pasokan tenaga kerja maritim yang memadai. Tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga dari aspek kualitas harus memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri maritim.
Namun demikian, pasokan tenaga kerja lulusan sekolah pendidikan kelautan dengan sertifikasi internasional saat ini masih sangat terbatas.
Kementerian Perhubungan pada 2019 mencatat kebutuhan pelaut global per tahun mencapai 65.748 orang, sedangkan kebutuhan pelaut domestik per tahun berkisar 4.498 orang.
Untuk mengisi kebutuhan domestik, terlebih agar diserap pasar global yang demikian besar kebutuhannya, maka tenaga kerja maritim Indonesia wajib memiliki kompetensi dan sertifikasi yang juga berstandar internasional.
Djarum Foundation menyadari pentingnya hal tersebut. Sejak 2014, Djarum Foundation bersama dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah memulai inisiatif peningkatan kualitas sekolah menengah kejuruan maritim, dengan membuka dua program keahlian maritim di SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa
Tengah, yaitu paket keahlian Nautika Kapal Niaga dan Teknika Kapal Niaga. Dua paket keahlian tersebut bahkan telah memenuhi persyaratan ketat Standards of Training, Certification of Watchkeeping (STCW) 2010 dari International Maritime Organization.
Dengan sertifikasi ini, lulusan SMK Wisudha Karya akan mendapat lisensi sebagai perwira pelayaran niaga untuk bekerja di kapal niaga di dalam maupun luar negeri.