Inilah Dampak Teknologi Terhadap Perkembangan Otak Anak
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali mulai dari anak-anak usia dini sampai dengan orang dewasa.
Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumeri ketika membuka seminar online yang diselenggarakan Siberkreasi bersama Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud, pada Sabtu (16/1).
“Teknologi bak pisau bermata dua, jika kita bisa memanfaatkan dengan baik, tentu memiliki dampak positif yang bisa membantu dalam berbagai hal, namun jika salah dalam memanfaatkan tentu akan menjadi bumerang,” ujarnya.
Berbagai penelitian mengatakan, penggunaan gawai sebagai sarana untuk mengakses teknologi yang berlebihan terbukti dapat memberikan dampak buruk pada anak, terutama anak di usia dini.
Dokter Spesialis Saraf Anak Departemen Neurologi RSCM DR. Dr. Yetty Ramli, Sp.S. yang hadir sebagai salah satu narasumber di acara tersebut mengatakan bahwa bagian otak anak usia dini yang sering terpapar gawai menunjukan adanya perubahan struktur otak.
Penggunaan gawai yang berlebihan juga dapat mengganggu perkembangan kemampuan kognitif anak, seperti daya ingat, bahasa, daya tangkap, memori, juga kemampuan motorik, serta sensoris anak.
“Adanya pandemi, mengharuskan anak anak harus melakukan proses pembelajaran secara online. Tentu ini merupakan dampak positif kehadiran teknologi, namun juga memberikan dampak negatif, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga faktor psikologis dan emosi anak,“ ungkapnya.
“Penggunaan handphone dalam jangka panjang dan terus menerus memberikan efek samping pada fisik, seperti mata kering, sakit kepala, nyeri leher, kemudian juga berakibat kurangnya nafsu makan dan gangguan tidur. Selain itu, jika hal-hal yang diterima anak hal-hal negatif, bisa menyebabkan kecanduan atau adiksi, yang bisa mempengaruhi mental,” tambahnya.