Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik

Senin, 20 Juli 2015 – 11:55 WIB
Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik - JPNN.COM
Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik
Numbat adalah binatang yang dilindungi di Australia. Photo: cc Wikipedia, Helenbella

Numbat ini panjangnya hanya 27 cm dan biasanya ditemukan di Australia Barat, di daerah yang sekarang sudah dilindungi. Dulunya mereka biasa ditemukan di banyak wilayah Australia Selatan, namun sekarang hanya tinggal ada di beberapa koloni saja dan masuk dalam daftar binatang yang harus dlindungi. 

Musuh utama mereka adalah serigala dan kucing, dan juga dari alam seperti kebakaran semak-semak dan berkurangnya habitat alam. Pengembalian mereka ke habitat tanpa serigala dimulai di tahun 1980, dan sejauh ini berhasil meningkatkan populasi. Numbat atau dikenal juga dengan nama Walpurti hanya makan serangga. Numbat dewasa bisa memakan sekitar 20 ribu serangga setiap harinya.

Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik

Numbat dilidungi lewat serangkain program konservasi dan menjadi simbol Australia Barat. (Photo: cc Wikipedia, Martybugs)
 
Kanguru pohon (Dendrolagus) – PASIFIK, AUSTRALIA
Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik
Kanguru pohon melahirkan anak di atas pohon selama musim hujan: ABC Licensed, Robert Herrick
Binatang cantik ini hidup di hutan tropis di Papua Nugini dan Queensland bagian Utara. Karena tinggalnya di atas pepohonan, mereka susah dilihat. Bahwa para peneliti yang meneliti mereka jarang bisa menemukan binatang tersebut.

Ada 15 jenis kanguru pohon ini yang biasanya beranak di atas pohon selama musim hujan,  beranak satu per tahun. Bayi kanguru ini akan menghabiskan 275 hari di kantung induknya, disusul dengan masa menyusui selama 240 hari, salah satu masa terpanjang dalam masa pendewasaan. Hanya sedikit sekali kanguru pohon yang tinggal di daerah yang dilindungi sehingga perburuan, predator dan turunnya kualitas habitan membahayakan keberadaan mereka.

Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik

Kanguru pohon banyak hidup di Papua Nugini dan Australia. (Photo: ABC Licensed, National Zoo and Aquarium, Ann Eldridge)
 
Pygmy tarsier (Tarsius pumilus) – INDONESIA
 
Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik
Tarsius pumilus ini semula diduga sudah punah. Photo: cc Wikipedia, mtoz
Binatang kecil ini bisa melompat 40 kali lebih tinggi dari panjang tubuhnya, dan kepalanya bisa berputar 180 derajat. Mata Tarsius ini tidak bisa bergerak, dan lebih besar dari perutnya.

Semula binatang ini diduga sudah punah karena sudah tidak terlihat sejak tahun 1920-an. Namun binatang yang beratnya hanya 60 gram tersebut baru-baru ini ditemukan di hutan Sulawesi, mengakhiri perburuan yang sudah dilakukan selama delapan tahun untuk mencari mereka. Dua jantan dan satu betina secara tidak sengaja ditemukan ketika dipasang jebakan untuk tikus. Yang keempat ditangkap namun lepas lagi. Sekarang semuanya dipasang chip pemantau, sehingga para peneliti bisa mengikuti jejak mereka.

Panda merah (Ailurus fuglens) – CHINA, MYANMAR, INDIA
Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik
Di China, panda merah diburu untuk diambil bulunya. Photo: cc Wikipedia, marshmallowbunnywabbit

Panda merah sedikit lebih besar dari kucing dan membuat suara seperti siulan untuk berkomunikasi. Sama seperti panda besar yang biasa kita kenal, panda merah ini hanya menyantap daun bambu. Ada panda merah yang hidup sampai 15 tahun, namun rerata usianya adalah antara 8-10 tahun. Populasinya semakin berkurang, dan ancamannya antara lain karena perburuan, kehilangan habitat, dan susahnya mereka berkembang biak. Di China, panda merah diburu untuk bulunya, yang dibuat untuk menjadi topi yang harganya mahal.

Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik

Australia has launched its first threatened species strategy in an effort to address the thousands of plant and animal species currently at risk. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA