Inilah Hasil Riset Kantar Worldpanel Indonesia tentang Tren Konsumsi FMCG
Nadya memberikan tips yang bisa dilakukan oleh para pemain FMCG agar dapat memenangkan persaingan di pasar FMCG yang sangat ketat. Pertama, para pemain FMCG agar selalu menawarkan inovasi terhadap konsumen, mulai dari inovasi rasa, fungsi, kemasan, ukuran atau lainnya).
“Tidak hanya inovatif, tetapi harus proaktif, di dalam memberikan penawaran terhadap konsumen,” ujarnya. Kedua, pemain FMCG juga harus selalu berusaha untuk lebih dekat dengan konsumen, memahami profil konsumen, mengetahui kebutuhan konsumen, dan bagaimana perubahan kebiasaan konsumen didalam merespon situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini.
Ketiga, mereka harus terus melakukan perekrutan calon pembeli, dan membuat brand mereka untuk dipertimbangkan oleh pembeli. Tidak hanya “harga” yang menjadi faktor, tetapi brand equity juga mempunyai peranan yang penting di dalam merekrut calon pembeli.
“Para pemain FMCG, juga harus selalu positif didalam menghadapi situasi dan keadaan yang sulit, dengan mental yang positif akan membantu para pemain FMCG untuk lebih fokus terhadap tujuan jangka panjang,” tegasnya.
Untuk mempertahankan kinerja bisnis tetap tumbuh meski melambat, Andrew Ridsdale-Smith, Head, Regional Centre of Excellence Kantar Worldpanel memaparkan ‘resep’ agar sebuah merek atau produk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth).
“Yang utama adalah bagaimana meningkatkan jumlah pembeli (penetrasi) dari suatu produk. Semakin banyak suatu produk merekrut pembeli, semakin besar juga kemungkinan produk tersebut untuk mendapatkan calon pembeli yang loyal, begitu juga sebaliknya,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (20/10).
Pernyataan Andrew ini didukung oleh hasil penelitian Kantar Worldpanel dari interview dengan 11 CEO pemilik merek di Asia yang menunjukkan performa luar biasa. Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa ada 5 faktor yang merupakan “tenaga pengungkit” (power lever) pertumbuhan dari merek-merek tersebut.
Pertama, ahli dalam bertransformasi. Merek-merek tersebut mampu berubah dari sekedar manufaktur yang hanya memproduksi barang menjadi perusahaan yang mampu membangun merek yang mengerti kebutuhan konsumen. Berikutnya, mempunyai tujuan mulia yaitu berperan aktif dalam membangun sebuah bangsa dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.