Inilah Komentar Para Peserta Boston Marathon Tentang Bom
jpnn.com - “Para pelari ini baru saja menyentuh garis finish dan kini mereka tak memiliki kaki. Banyak sekali orang yang kini kehilangan kaki. Darah berceceran dimana-mana. Anda dengan mudah menemukan tulang berserakan. Benar-benar menjijikkan,” ujar Roupen Bastajian yang menjadi salah satu peserta.
Deirdre Hatfield pun mengatakan hal yang nyaris sama. Perempuan berusia 27 tahun tersebut mengaku ketakutan saat bom meledak. Dia melihat banyak tubuh melayang di udara. Dia juga melihat anak-anak kecil yang ketakutan.
“Ketika tubuh itu akhirnya jatuh di sekitar saya, saya hanya berpikir: apakah saya terbakar? Mungkin saya terbakar tapi saya tak merasakannya,” ujar Hatfield.
Beberapa peserta juga harus putar balik ketika tahu ada ledakan. Mereka bingung, takut dan merinding.
“Ini seperti sebuah ironi ketika Anda hanya tinggal sedikit lagi menyentuh garis finish namun Anda harus terus berlari,” tambah Sarah Joyce.
Bill Ifrig, seorang pelari marathon berusia 78 tahun mengaku sangat terkejut dengan ledakan yang terjadi.
“Getaran itu menggoyahkan badan saya. Ketika itu langsung ada volunteer yang membantu saya,” ujar Iffrig.
Allan Panter yang berprofesi sebagai dokter juga mengaku shock. Apalagi, ketika itu, dia berada sangat dekat dengan garis finish untuk menunggu istrinya yang tengah ikut lomba marathon tersebut. Naluri dokternya langsung bekerja untuk membantu para korban.