Inilah Para Kartini, Perawat Honorer K2 yang Berjuang Melawan Corona dan Nasib tak Menentu
Tak jauh berbeda dengan pengakuan Icha, perawat di Puskesmas Losari Brebes. Honorer K2 yang sudah lulus PPPK ini bertahun-tahun lamanya melayani pasien. Bahkan di masa pandemi harus tampil terdepan melawan COVID-19.
Diakuinya, terkadang timbul rasa jenuh dengan aktivitas tersebut. Sebab, tanggung jawab berat tetapi kesejahteraan minim. Belum lagi risiko berhadapan dengan pasien yang dikhawatirkan tertular Corona.
Icha juga sering dimarahi pasien ketika bertanya lebih lanjut tentang riwayat penyakit yang bersangkutan.
"Suka dimarahi pasien kalau dianggap terlalu menyelidiki. Padahal ini untuk melindungi semuanya dari penyebaran COVID-19," ucapnya.
Sejatinya, para perawat ini waswas juga menghadapi pasien di masa pandemi. Mengingat, APD yang digunakan minim.
Icha mengungkapkan, ketika melayani pasien dengan keluhan batuk, demam, dan sesak napas, mereka langsung waswas. Khawatir pasiennya positif corona.
"Kalau ada pasien datang minta dirawat dengan keluhan sesak napas, batuk, panas, wah dada ini rasanya bergemuruh banget. Takut jangan-jangan ini positif corona walaupun belum tahu sih pasiennya positif ato enggak. Namun, mau gimana lagi, mau tak mau harus dihadapi karena tugas perawat memang gitu," tutur Icha yang juga pengurus daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Brebes.
Icha mengaku sadar betapa berat tugas perawat di masa pandemi covid-19. Mereka harus menjalankan tugas ini dengan ikhlas karena sudah disumpah.