Inilah Pemicu Penyakit GERD dan Gejala-gejalanya
jpnn.com, JAKARTA - Penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) yang muncul di masa pandemi COVID-19 lebih banyak dipicu faktor stress.
Hal itu dikatakan staf medik Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI Rabbinu Rangga Pribadi.
"Penelitian menunjukkan hampir setengah pasien GERD melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala," papar Rabbinu dalam webinar kesehatan, ditulis Sabtu (6/3).
Stres punya kaitan erat dengan timbulnya GERD, sementara saat ini banyak orang yang merasa tertekan akibat kehilangan pekerjaan, kehilangan anggota keluarga hingga tidak bisa leluasa bepergian akibat pandemi COVID-19.
Stres atau kecemasan jadi salah satu faktor risiko GERD, begitu juga gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan berat badan berlebih.
Faktor lainnya meliputi makan dalam jumlah besar, obat-obatan, hamil, menyantap makanan yang memicu kenaikan asam lambung, juga berbaring setelah makan.
GERD adalah penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan gejala tertentu dan komplikasi.
Gejalanya meliputi rasa terbakar di dada (heartburn) juga rasa makanan naik kembali atau mulut terasa asam alias regurgitasi.