Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
Setidaknya sejumlah orangtua asal Indonesia di Australia sepakat kalau pembatasan usia untuk bermain media sosial adalah bukan aturan yang dibuat orangtua atau sekolah.
"Kita bisa bilang ke anak-anak 'ini loh ada aturannya, ini aturan pemerintah loh bukan peraturan sekolah, bukan peraturanku' … dan sebagai orangtua, aturan ini bisa membuat lebih waspada," kata Lenny.
Penolakan dari perusahaan media sosial
Meta, perusahaan di balik Facebook dan Instagram sudah menyatakan sikapnya, setelah tampaknya terkejut dengan pengumuman pemerintah Australia.
Meta berpendapat para orang tua dari remaja di Australia menginginkan lebih banyak kontrol ketimbang diberi larangan, dengan mengutip sebuah jajak pendapat yang dibuat Ipsos atas permintaan Meta.
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang tua Australia ditemukan 67 persen ingin bisa memutuskan akses media sosial atas nama anak mereka, ketimbang larangan yang tidak dapat dinegosiasikan.
"Apa yang ditunjukkan penelitian ini adalah [orang tua] benar-benar ingin dan merasa mereka harus menjadi pengambil keputusannya," kata Antigone Davis yang bertanggung jawab soal keselamatan di Meta.
"Orang tua berhak menjadi penjaga gerbang untuk aktivitas dan apa yang dialami anak-anak mereka."
Meta juga merasa memverifikasi usia pengguna seharanya bukan tanggung jawab perusahaannya, melainkan bisa dilakukan oleh pihak 'app store'.