Inilah Suka Duka Perawat para Bayi yang Terbuang
Jumat, 07 September 2018 – 10:44 WIB
Bagi Deni, seluruh anak yang dirawat di UPT PPSAB sudah seperti anak sendiri. Mereka diperlakukan sama dan hati-hati. Ketika ada anak yang sakit, mereka pun turut kepikiran. Resah dan deg-degan. ''Kalau ada anak yang diopname, misalnya, rasanya ikut sedih,'' ungkap perempuan 36 tahun tersebut.
Sebagai perawat, mereka harus siap sedia menjaga tatkala anak-anak tinggal di rumah sakit. Menunggu sampai sembuh. Sama seperti menjaga buah hati sendiri. ''Malahan, bisa melebihi saat menjaga anak sendiri kalau banyak yang sakit,'' ucap Feridilla.
Perempuan 41 tahun itu masih ingat betul saat banyak anak yang diopname. Hampir setengah jumlah bayi di UPT PPSAB sempat dilarikan ke rumah sakit. Para perawat pun bergantian wira-wiri ke rumah sakit. Jam kerja normal tidak berlaku lagi. Namun, mereka tidak pernah memedulikannya. Yang terpenting, anak-anak bisa kembali sehat. ''Kalau ada yang sakit, kami selalu deg-degan,'' ujarnya.