Inkowapi Siap Go Digital dan Perkuat Ekspor
"Menurut survei, 60 persen dari jumlah UKM Indonesia adalah perempuan. Mereka terkena dampak covid, omzetnya turun lebih dari 50 persen," jelas dia.
Namun, Inkowapi tak tinggal diam. Sejumlah gebrakan dilakukan demi bisa bertahan di masa pandemi, diantaranya dengan membuka akses permodalan bagi para pelaku UMKM melalui Sahara Dermawan, beragam pelatihan via daring, hingga dukungan informasi teknologi (IT).
“Di setiap desa atau kelurahan Inkowapi akan melakukan pembinaan dan perkuatan untuk 20 warung atau UMKM bidang kuliner,” ujar Sharmila.
Menyongsong tahun 2021, Inkowapi bertekad untuk bangkit. Seiring dengan adanya vaksin, Sharmila optimistis pihaknya bisa sama-sama mengakhiri COVID-19 dan membangkitkan perekonomian melalui UMKM.
Tahun 2021, Inkowapi akan mengubah pola bisnis dengan tiga program. Pertama go digital, seluruh pelaku UMKM di bawah Inkowapi akan diarahkan untuk menggunakan teknologi agar bisa bersaing di tengah pangsa pasar.
Kedua, memperkuat produk ekspor. Nantinya, setiap satu kabupaten atau kota memiliki produk kuliner unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri dan sebagai subsitusi aneka produk impor.
"Kemudian yang ketiga memperkuat program 20 warung atau UKM Kuliner di setiap desa atau kelurahan di seluruh Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan masalah dunia, bukan hanya Indonesia.