Innalillahi, Elpiji Meledak, Nenek Bame Tewas Terpanggang
Menurut Taufiq, api kali pertama diketahui oleh Icha, salah satu penghuni rumah kos. Api kali pertama muncul sekitar pukul 08.30 di lantai 2 rumah indekos tersebut.
Melihat api yang cukup besar, Icha pun langsung keluar dan berteriak meminta tolong kepada warga. Api baru bisa dipadamkan 30 menit kemudian setelah lima mobil pemadam kebakaran (PMK) dari Dinas PMK Surabaya datang ke lokasi.
Sayang, kedatangan mobil tersebut dirasa terlambat karena api sudah menghanguskan tiga kamar kos di lantai atas yang masing-masing berukuran 3 x 4 meter persegi.
Kanitreskrim Polsek Sukomanunggal, AKP Supardi mengatakan bahwa berdasar keterangan para saksi, sebelum terjadi kebakaran, warga mendengar bunyi letusan keras. Diduga, letusan tersebut berasal dari tabung elpiji yang terdapat di dapur darurat yang dibuat tepat di depan kamar Bame.
”Kemungkinan, saat itu, ada salah satu penghuni kos yang sedang memasak dan lupa mematikan api,” ungkapnya.
Polisi masih memeriksa para penghuni kos untuk mengetahui kronologi kejadian. Jika ada kelalaian, bisa saja pelakunya dikenai pasal pidana. Selain itu, kebakaran juga terjadi di Jalan Baliwerti 22 kemarin siang.
Amukan si jago merah tersebut menghanguskan salah satu toko cat. Kepala Dinas PMK Surabaya Chandra Oeratmangun mengatakan bahwa kebakaran diduga terjadi karena percikan api las saat pemasangan rolling door. (yua/jay/awa/jpnn)