Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
Inovasi alat deteksi infeksi ini didukung Matching Fund 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan total pendanaan sebesar Rp 1,3 miliar, dan dukungan dari mitra industri dengan nilai hampir setara.
Nucleopad dapat dimanfaatkan sebagai alat uji cepat untuk mendeteksi penyakit infeksi, seperti demam dengue, chikungunya, dan tuberkulosis.
Sebuah Nucleopad mampu mendeteksi penyakit TB dengan hasil visual berupa warna merah yang dapat dilihat dengan mata telanjang, tanpa memerlukan penggunaan gel agarosa seperti pada metode konvensional.
Produk ini ramah lingkungan, karena mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses visualisasi hasil PCR.
Keunggulan lain dari Nucleopad adalah sensitivitasnya yang mencapai 75 persen, dan spesifisitas 95 persen, lebih tinggi dibandingkan metode visualisasi elektroforesis yang memiliki sensitivitas hanya 60 persen.
Dengan adanya produk ini, biaya pengadaan alat diagnostik diharapkan dapat ditekan, sekaligus mempercepat diagnosis dan penanganan penyakit menular.
Produk seperti Nucleopad tidak hanya meningkatkan efisiensi tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit, tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap teknologi diagnostik yang lebih terjangkau.
Sebagai produk buatan dalam negeri, Nucleopad berkontribusi terhadap kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan alat diagnostik tanpa harus bergantung pada produk impor.