Inovasi Peningkatan Produktivitas Padi Spesifik Lokal Bisa Mengatasi Kekeringan
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa padi organik bisa menjadi salah satu alternatif memenuhi ketersediaan pangan di tengah krisis pangan dunia akibat dampak perubahan iklim.
“Dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Penting untuk terus berkomitmen menjaga pasokan komoditas strategis agar tidak terjadi pergolakan harga dan stok di pasaran,” ujar Mentan Amran.
Dia mengatakan berbagai upaya harus dilakukan untuk menanggulangi krisis pangan, salah satunya menjadikan komoditas padi organik sebagai alternatif lain.
Petani pun mengakui mendapatkan keuntungan lebih saat menanam padi organik, karena selain hemat biaya produksi juga diminati pasar nasional bahkan internasional.
Sementara itu, pada arahan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 8 yang diadakan beberapa waktu lalu secara virtual di AOR BPPSDMP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan dampak perubahan iklim bisa berupa kekeringan dan banjir.
“Dampak lain dari perubahan iklim serangan hama penyakit, dengan tingginya permukaan air laut emisi rumah kaca menyebabkan suhu meningkat dan seluruh ekosistem terngangu," kata Dedi.
Dia mengatakan, Indonesia harus beradaptasi dan melakukan tindakan mitigasi. Bagaimana menghasilkan padi dengan perubahan iklim melalui tanah yang diperbaiki dan disehatkan dengan mengomsusmi pupuk organik, hayati dan pestisida nabati, maksimalkan organik disekitar danngunakann pupuk seperlunya saja.
Narasumber Ngobras, analis Standardisasi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi Lalu Muhamad Zarwazi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara konsumen beras terbesar ke-4 di dunia.