Inovasi Program 3R dari Kemenaker
jpnn.com, BANDUNG - Dalam rangka percepatan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan membuat terobosan Program Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding (3R) Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.
Program tersebut ditujukan untuk mempercepat proses produksi SDM kompeten di beberapa bidang kejuruan prioritas, sekaligus meningkatkan relevansi keluaran BLK dengan kebutuhan pasar kerja di dalam maupun luar negeri.
Menurut Menaker, Hanif Dhakiri, reorientasi, revitalisasi dan rebranding BLK diperlukan untuk memfokuskan produksi SDM melalui pelatihan berbasis kompetensi (PBK).
Dengan begitu lebih jelas dan terarah sesuai kebutuhan prioritas pasar kerja dan industri. Selama ini, produksi SDM di BLK terlalu luas dan tersebar dalam banyak kejuruan dengan produksi yang terbatas.
Melalui Program 3R, skema pelatihan kerja di BLK akan semakin fokus dan masif.
"Fokus dan masifkan produksi SDM di BLK-BLK milik pemerintah. Pilih satu dua kejuruan prioritas dan lakukan produksi secara masif, sehingga output dari pelatihan berbasis kompetensi di BLK semakin besar dan sesuai kebutuhan industri," kata Hanif kepada jajarannya di BLK Bandung.
Program reorientasi, revitalisasi dan rebranding BLK mulai diterapkan untuk tiga BLK di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, yakni BLK Serang, BLK Bekasi dan BLK Bandung.
Selebihnya akan menyusul hingga BLK-BLK di daerah. "Kejuruan dari ketiga BLK tersebut difokuskan dan produksi SDM-nya dilipatgandakan," terangnya.