Inovator UGM Sejalan Dengan Prinsip Inovasi 3M Ala Moeldoko
“Ikan akan semakin panjang, berat, dan jumlah ikan yang mati dari masa pembibitan hingga panen akan berkurang,” ujar inovator muda UGM yang produk inovasi bersama timnya terpilih sebagai semifinalis sepuluh besar USAID Asia dan Young Southeast Asian Leaders Initiative of Food Innovation Challenge 2016.
Inovasi yang dilakukan para mahasiswa UGM itu sejalan dengan prinsip Moeldoko. Selama ini, jenderal kelahiran Kediri, Jawa Timur itu memang menekankan konsep 3M.
Yakni Mudah, Murah dan Melimpah. Apalagi teknologi ini bisa menjawab sektor perikanan budidaya yang jumlahnya sekitar 25 persen dari total produksi perikanan Indonesia.
Sayangnya, sejak 2005 perkembangan sektor ini berjalan stagnan karena permasalahan lahan dan air bersih untuk budidaya ikan.
“Inovasi mereka bisa meningkatkan kesejahteraan para petani budidaya perikanan darat. Sangat menantang untuk didukung dan dikembangkan lebih lanjut,” ujar pria yang mendirikan Masjid Moeldoko itu.
Kalangan akademisi UGM pun sepakat dengan visi yang diusung Moeldoko. Sebab, prinsip 3M yang ditekankan Moeldoko memang sangat bagus. Yakni mudah dalam penerapan, murah dari sisi teknologi dan melimpah dari segi hasil.
“Rasanya ide Pak Jenderal gathuk (cocok) dengan kami,” kata Fajar mewakili teman-teman dan para pembimbingnya.
Padahal, menurutnya, sudah banyak perusahaan yang mau mengajak melakukan kerja sama untuk pengembangan MBG namun ditolak karena tidak adanya kesamaan visi.