Insiden Ryanair Bikin Uni Eropa Murka, Belarus Siap-Siap Saja
jpnn.com, BRUSSEL - Para pemimpin Uni Eropa (EU) pada Senin (24/5) sepakat untuk memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Belarus, termasuk sanksi ekonomi, atas pendaratan paksa pesawat Irlandia dari maskapai penerbangan Ryanair.
Para pemimpin negara-negara EU meminta maskapai mereka untuk menghindari wilayah udara Belarus dan mengizinkan langkah untuk melarang maskapai-maskapai penerbangan Belarus memasuki langit dan bandara Eropa.
Saat bertemu di Brussels, 27 pemimpin negara blok Eropa itu menuntut pembebasan segera jurnalis oposisi Roman Protasevich, serta penyelidikan oleh Organisasi Internasional untuk Penerbangan Sipil atas insiden yang terjadi pada Minggu (23/5) di mana Belarus memaksa penerbangan Ryanair untuk mendarat di Minsk.
"Kami menutup wilayah udara kami untuk pesawat dari Belarus dan meminta maskapai penerbangan Uni Eropa untuk tidak terbang di atas negara itu," kata kepala eksekutif EU, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Sanksi ekonomi lebih lanjut (terhadap Belarus) akan segera diberikan," ujarnya.
EU saat ini memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada 88 warga Belarus, termasuk Alexander Lukashenko dan 7 perusahaan, atas tindakan keras Minsk terhadap aksi protes setelah pemilihan presiden tahun lalu.
Sanksi individu lebih lanjut dari EU dapat menargetkan para oligarkis yang mendukung Lukashenko secara finansial, kata para diplomat EU.
Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan pembatasan baru terhadap Belarus harus segera diberlakukan.