Insinyur se-ASEAN Berikan Penghormatan Terakhir Buat BJ Habibie
jpnn.com, JAKARTA - Federasi Organisasi Insinyur ASEAN menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada Presiden Ketiga RI BJ Habibie.
Pak Habibie juga diakui sebagai insinyur kelas dunia. "Kami menyampaikan belasungkawa, rasa duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak BJ Habibie, salah satu insinyur dan putra terbaik Indonesia, bapak teknologi Indonesia," kata Chairman Federasi Organisasi Insinyur ASEAN (AFEO) Heru Dewanto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (12/9).
Menurut Heru, kepergian presiden ketiga BJ Habibie meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, tak terkecuali insinyur, profesi yang dijalani almarhum selama hidup.
Heru yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengutarakan doanya agar beliau husnulkhatimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Dia mengenang Habibie sosok insinyur Indonesia yang banyak mendapat gelar kehormatan dari sejumlah organisasi insinyur di dunia. "Almarhum memang insinyur kelas dunia dalam arti yang sebenarnya. Tak terhitung sumbangsih yang sudah diberikan almarhum untuk dunia keinsinyuran, baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Heru.
Ia memaparkan, sejumlah penghargaan Habibie di dunia keinsinyuran antara lain adalah Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Malaysia (IEM), Japanese Academy of Engineering, The Fellowship of engineering of United Kingdom, London, dan The National Academy of Engineering AS.
Kemudian, Anggota Kehormatan Academie Nationale de l'Air et de l'Espace Perancis, The Royal Aeronautical Society Inggris, The Royal Swedish Academy of Engineering Science, Gesselschaft Fuer Luft und Raumfarht (Lembaga Penerbangan & Ruang Angkasa) Jerman, dan American Institute of Aeronautics and Astronautics AS.
BJ Habibie tidak hanya berjasa besar dalam dunia kedirgantaraan nasional, tetapi juga berandil besar dalam pengembangan bidang kemaritiman nasional. "Bagi kami sarjana kelautan Indonesia, BJ Habibie adalah seorang tokoh yang mempunyai visi besar dalam pembangunan kelautan yang dicetuskan sudah lama melalui konvensi benua maritim tahun 1995 di kota Makassar," kata Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia, Moh Abdi Suhufan.