Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi

Rabu, 04 Mei 2011 – 06:33 WIB
Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi - JPNN.COM
Di luar dugaan, ketika dunia memberikan ucapan selamat kepada Presiden Barack Obama, pemerintah Iran malah mengatakan bahwa AS tidak akan menghentikan permusuhan dengan umat Islam di dunia pasca tewasnya pemimpin Al Qaeda itu. Iran menyatakan, tewasnya Osama hanya merupakan alasan atau dalih bagi AS. "Tentu kerjaan mereka masih berlanjut. Proyek yang ingin mereka mulai sudah mereka mulai dari dulu." Demikian rilis pernyataan pejabat Iran sebagaimana ditulis AP.

Dijelaskan, pada saat terjadi pertikaian Uni Soviet di Afghanistan, Osama bin Laden dibawa ke apartemen di Afghanistan, kemudian dipindahkan ke Pakistan untuk membuat gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok milisi kecil untuk melawan milisi Arab agar memengaruhi pertikaian yang terjadi.

"Pada saat itu, Amerika membawa orang-orang Arab yang bertentangan dengan Uni Soviet untuk memerangi Soviet di Afghanistan. Setelah Uni Soviet runtuh, mereka baru mengumumkan bahwa Osama membuat gerakan sendiri," tuturnya. Osama juga diduga sebagai salah seorang anggota CIA, intelijen AS. "Osama itu awalnya boneka Amerika," bebernya.

Hal senada juga diungkapkan mantan Kanselir Jerman Helmut Schmidt di Berlin kemarin. Dia mengecam pembunuhan pemimpin Al Qaeda oleh pasukan elite Amerika Serikat itu. Berbicara dengan televisi Jerman, pria 93 tahun dan menjadi Kanselir Jerman 1974?1982 tersebut mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Osama jelas melanggar hukum internasional. Dia memperingatkan,?operasi komando AS itu bisa berdampak global yang tidak terduga, terutama di dunia Arab yang dicekam kerusuhan besar saat ini.

WASHINGTON - Kematian Osama bin Laden di tangan Navy Seal, pasukan elite Angkatan Laut AS, di Abbottabad (1/5) membuka tabir baru di dunia intelijen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News