Investasi Masuk Usai Pilpres
Jumat, 18 Juli 2014 – 05:21 WIB
"Untungnya, dari 88 perusahaan yang tidak hedging itu, 21 diantaranya adalah eksporter (pemasukan dalam USD) sehingga mereka melakukan hedging secara natural, tapi masih saja berisiko," katanya.
Sementara itu, dari sisi eksternal, Chatib menyebut jika FKSSK menyoroti risiko gejolak pasar keuangan global akibat aksi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, perlambatan ekonomi Tiongkok, serta berlanjutnya penurunan harga komoditas. "Untuk itu, pemerintah selalu waspada untuk menjaga stabilitas sektor keuangan," ucapnya. (owi)