Investasi Rp 4000 Triliun Hingga Tahun 2014
Kamis, 29 Desember 2011 – 07:56 WIB
Proyek-proyek tersebut tidak hanya menumpuk di Pulau Jawa, tetapi merata di seluruh wilayah Indonesia yang dibagi ke dalam enam koridor. Salah satunya proyek pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral dan batu bara di kawasan industri Sulawesi Tenggara yang merupakan koridor Sulawesi.
Jilin Horoc Non-Ferrous Metal Group Ltd, perusahaan asal Tiongkok dan mitra lokalnya, PT Billy Indonesia serta perusahaan pemerintah daerah Sulawesi Tenggara yang membangun proyek tersebut. Penandatanganan kerjasama (MoU) dilakukan pertengahan November 2011 lalu.
Perusahaan asal Tiongkok itu menanamkan modalnya sebesar USD 6 Miliar untuk membangun tambang nikel di kawasan industri berbasis mineral di Sulawesi Tenggara. Pendanaannya didukung oleh Bank of Tiongkok. Jilin Horoc menggelontorkan investasi sebesar itu untuk pengolahan 100.000 ton nikel dan pembangunan pembangkit listrik 1000 watt.
Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam bersyukur karena daerahnya dipilih sebagai lokasi proyek tersebut. Tambang nikel yang disertai pembangunan industri pengolahannya akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama tenaga kerja lokal. Proyek yang masuk dalam MP3EI itu membantu menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah.