IP Petani Subang Meningkat Berkat Program CSA
Hal senada diungkapkan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya. Menurutnya, kegiatan SIMURP mampu meningkatkan produktivitas dan penurunan gas rumah kaca.
"Kegiatan SIMURP sekaligus sebagai penguatan fungsi penyuluhan. Dengan kegiatan yang dibiayai SIMURP memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan pertanian. Selain terus melakukan penguatan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi lintas Kementerian untuk bekerja bersama dalam pembangunan pertanian," ungkap Bustanul.
Sebagai penerima program SIMURP dan menjadi pilot project, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang dengan demplot raksasa terluas di Jawa Barat, yakni 50 hektare terus mengintensifkan peningkatan kapasitas SDM pertanian setempat dan juga pengoptimalan penggunaan alat pertanian yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Maka dilaksanakan penerapan teknologi CSA SIMURP tahun 2022 pada Demplot Raksasa Scalling Up seluas 50 hektare yang didanai program SIMURP.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Nenden Setyawati berharap dengan adanya scalling up CSA dari SIMURP ini seluruh petani dapat menggunakan mekanisasi, modernisasi, dan teknologi yang tersedia, ke depannya juga agar diimplementasikan selepas pilot project ini selesai.
"Saya berharap selanjutnya kami dapat terus bersinergi bersama muspika dan muspida untuk menerapkan teknologi mekanisasi dan modernisasi ini," ujarnya dalam acara Scalling Up CSA Expo SIMURP, Senin (10/10).
Sementara itu, Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta yang juga selaku petani pelaksana kegiatan SIMURP Kecamatan Ciasem merasakan manfaat teknologi CSA pada penerapan mekanisasi pertanian dalam pengelolaan budi daya padi.
Menurutnya, hal itu perlu diterapkan agar para petani paham betul dalam implementasinya.