Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi
Ternyata Ada Hubungan Antara Stupa dan Penentuan Awal MusimSelasa, 05 Juli 2011 – 00:25 WIB
Namun, penelitian seperti itu tidak mudah. Selain penelitian arkeoastronomi di Indonesia masih baru, masalah dana kerap menjadi penghambat. Belum populernya arkeoastronomi juga membuat tidak banyak pihak yang mau mendanai penelitian.
Selama penelitian, timnya efektif pergi ke Borobudur hanya 12 kali. Yakni Maret 2009, Desember 2009, dan ditutup Maret 2010. Setiap ke sana, lama penelitian juga dipersingkat menjadi empat hari saja. "Awal ke Borobudur, kami mbonek (bondo nekat) karena dana masih minim," kenang perempuan kelahiran Surabaya, 26 tahun lalu, itu.
Masalah dana tersebut juga sempat mengancam berlangsungnya penelitian. Untung, tim yang sempat ngos-ngosan soal dana itu akhirnya mendapatkan kucuran dana pada akhir 2009. Itu pun setelah timnya menjadi finalis lomba riset di kampusnya.