Isak Tangis Anak Buah Asman Abnur, Sungguh Sedih
Pria kelahiran Padang Pariaman, Februari 1961 ini menegaskan tidak ada desakan dari petinggi PAN kepada dirinya untuk mundur. Sebagai politikus senior, Asman harus menjunjung tinggi etika berpolitik. Bernaung di bawah parpol yang tidak berkoalisi dengan pemerintah lagi, alangkah eloknya bila mundur teratur.
"Saya sadar betul dengan keputusan ini. Ketum PAN tidak pernah minta saya mundur. Saya juga akan setia ke PAN," tegasnya.
Begitu mundur, Asman mengaku lebih lega. Dia merasa seperti mendapatkan dunianya kembali. Bisa kongkow-kongkow dengan koleganya dan punya banyak waktu bersama keluarga.
Asman sudah punya banyak agenda selepas dari urusan birokrasi. Kini, dia bisa menggeluti dunia usahanya dan fokus pada pilcaleg dapil Kepulauan Riau.
"Saya seperti orang lepas dari beban. Habis dari sini saya mau ketemu teman di Singapura. Dia ajak ngopi bareng, kegiatan yang dua tahun ini tidak pernah saya lakukan karena saking sibuknya. Ternyata kembali ke habitat itu sesuatu yang sangat indah," tutupnya. (esy/jpnn)