Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Isak-tangis Iringi Kepergian Gus Dur

Presiden Rapat hingga Malam, Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Rabu, 30 Desember 2009 – 22:05 WIB
Isak-tangis Iringi Kepergian Gus Dur - JPNN.COM
JENAZAH - Para pengunjung, pengikut dan sanak kerabat, berdesakan di sekitar keranda yang membawa jenazah mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di RSCM, Jakarta, Rabu (30/12) malam. Foto: Zulhakim/JPNN.

Untuk mengenang wafatnya Gus Dur, dibahas juga apakah akan dilakukan pengibaran bendera setengah tiang atau tidak. "Masih dibahas apakah akan dilakukan pengibaran bendera setengah tiang selama seminggu. Selain mantan Presiden, Gus Dur juga seorang tokoh besar. Semuanya masih dibicarakan dalam rapat yang dipimpin Presiden," kata Julian lagi. Namun menjelang tengah malam, Presiden SBY pun akhirnya mengumumkan pengibaran bendera setengah tiang itu selama tujuh hari atau sepekan ke depan.

Dua partai yang berbasis massa terbesar warga Nadliyin, PKB dan PPP, mengusulkan agar Gus Dur dijadikan Pahlawan Nasional. Kesimpulan itu didasarkan atas ketokohan Gus Dur yang dinilai mampu menjembatani hubungan kerukunan antar umat beragama dan kontribusinya yang besar dalam demokrasi di Indonesia.

Sekretaris F-PPP DPR, Romahurmuziy, mengatakan bahwa DPP PPP turut berduka cita atas wafatnya Gus Dur. "PPP mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur, atas perannya yang luar biasa dalam membangun fondasi masyarakat, toleransi kehidupan beragama, multikulturisme dan perdamaian abadi atas dasar humanisme universal," ujarnya.

Apakah memang almarhum Gus Dur akan dijadikan Pahlawan Nasional atau tidak, belum ada jawaban pasti dari pemerintah. Namun, yang pasti hingga pukul 22.15 WIB, Rabu (30/12) malam, Presiden SBY sendiri masih melakukan rapat dengan staf-stafnya. "Kami masih rapat. Saya masih berada di depan Presiden. Nanti ya, selesaikan dulu rapatnya," kata staf khusus Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana. (zul/gus/jpnn)

JAKARTA - Isak-tangis keluarga dan kerabat mengiringi berpulangnya mantan presiden RI, KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close