Isi Bahan Bakar Harus Balik ke Semarang, Perjalanan 20 Jam
Seluruh bantuan itu akan digunakan sepenuhnya oleh kapal-kapal milik Indonesia. Sementara kapal bantuan milik asing akan mendapat amunisi dari kapal tanker yang telah disiapkan masing-masing negara.
Salah satunya tanker milik Amerika Serikat yang telah berada di sekitar Pulau Natuna, Kepulauan Riau. ”Kalau kapal Malaysia dan Singapura biasanya akan kembali ke negara mereka dan ganti kapal,” ucapnya.
Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H.B. Soelistyo menambahkan alasan harus merapatnya KRI Banda Aceh ke Semarang. Menurut dia, tingginya gelombang selama dua hari ini menjadi alasan utama tidak dilakukannya penyaluran bahan bakar di tempat atau titik lokasi pencarian.
Sebab, risiko terjadinya tabrakan antarkapal dengan ukuran cukup besar justru akan membahayakan keselamatan.
”Saya bukan pelaut. Tapi, kalau menurut saya, saat dua kapal besar sebelahan mengisi bahan bakar, lalu kena ombak cukup besar, tentu akan sangat berisiko. Jadi, kita putuskan untuk merapat dulu ke Semarang,” ungkapnya. (aph/mia/gun/byu/c9/kim)