Isi Pidato Prabowo Disorot, Ada 3 Hal yang Dikritisi Seusai Golkar dan PAN Bergabung
"Pernyataan glorifikasi pekerjaan atau performance claims dari masing-masing menteri tidak relevan dan tidaklah etis untuk diklaim sebagai keberhasilan pribadi menteri yang bersangkutan apalagi untuk di-glorifikasi menjadi keberhasilan partai koalisi," ungkapnya.
Karena itu hal ini tentunya akan menimbulkan internal discomfort dalam kabinet pemerintahan yang juga berisikan para menteri dari partai koalisi yang lain.
"Presiden Jokowi tentu tidak akan menoleransi ‘kekisruhan’ dalam kabinetnya, khususnya yang berkaitan dengan legacy kinerja pemerintahannya selama total dua periode,” ujarnya.
Terkait tiga hal yang telah diuraikan, Lukman mengingatkan kepemimpinan di Indonesia membutuhkan kreativitas. Ketiadaan visi yang jelas dan ambisi berbasiskan glorifikasi justru berbanding terbalik dengan Jokowi.
Kata Lukman, Jokowi justru konsisten dengan blusukan yang dilakoninya sejak menjadi pedagang kayu dan mebel, wali kota, gubernur, hingga lresiden.
Lukman mengungkapkan di situlah Jokowi membaca, mengkreasikan dan mengamalkan keputusan dan kebijakannya.
"Semua orang bisa melakukan blusukan, tetapi kekhasan itu hanya kembali terlekatkan kepada sosok Jokowi sebagai influencer of blusukan,” pungkas Lukman.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: