Islamofobia
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDalam panggung dramaturgi wajah depan Jokowi adalah seorang demokrat, tetapi di panggung belakang terlihat wajah lain yang oleh John Kean disebut sebagai ‘’new despotism’’.
Pemerintahan Jokowi menjadikan Islam politik sebagai hantu yang diburu bersama-sama dan dijadikan sebagai histeria nasional.
Dengan alasan hantu Islam itu, Jokowi membubarkan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan FPI (Front Pembela Islam), tanpa melalui sidang pengadilan.
Perburuan terhadap para tersangka teroris dan persekusi terhadap radikalisme dan intoleranisme menjadi hantu yang dihidupkan untuk menjustifikasi tindakan yang tidak demokratis.
Sebutlah itu islamofobia atau bukan, tetapi ‘’what is in the name?’’ Apa arti sebuah nama, kalau dalam esensinya adalah menghantukan politik Islam. (*)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?