Ismeth Tak Menyesal Pernah Beli Damkar
Selasa, 27 Juli 2010 – 02:02 WIB
“Pengadaan barang di Ororita itu banyak. Kantor polisi yang kita bangun saja ada enam. Angkatan Laut, TNI atau Kejaksaan, pimpinannya datang ke kantor dan saya keluarkan disposisi. Itu biasa. Umumnya seperti Kapolda datang, mengusulkan apa. Atau ada yang datang mengusulkan renovasi pelabuhan, itu saya disposisi dan ditindaklanjuti,” tegasnya.
Suami Aida Zulaikha itu juga mengungkapkan, saat pengadaan damkar berlangsung baik 2004 ataupun 2005, dirinya sudah tidak 100 persen mengurusi Otorita Batam. Pasalnya pada waktu yang bersamaan, Ismeth ditunjuk sebagai penjabat Gubernur Kepri. “Jadi 60 persen pekerjaan saya waktu itu sudah di pemerintahan, menyiapkan provinsi yang sama sekali nol dan belum punya apa-apa,” urainya.
Lantas bagaimana dengan pengadaan damkar yang ternyata terganjal persoalan anggaran" Ismeth mengatakan, sepengetahuannya dari hasil rapat yang dipimpin Deputi Administarsi dan Perencanaan (Adren) OB, M Prijanto, pengadaan itu menggunakan Anggaran Biata Tambahan (ABT) tahun 2004. “Kalau ABT, itu mekanisme biasa dan prosedural. Yang mengurus M Prijanto. Dia sudah biasa. Di depkeu juga sudah ada desk tersendiri,” tandasnya.