Israel Gelar 3 Uji Klinis Kemampuan Ganja Sembuhkan Pasien Positif Corna
jpnn.com, TEL AVIV - Peneliti Israel telah melakukan tiga uji klinis yang memanfaatkan sifat anti-inflamasi dari kanabidiol (CBD) atau lebih dikenal dengan ganja, sebagai pengobatan potensial untuk penderita virus corona baru (COVID-19).
Mengutip Benzinga, ilmuwan Israel telah meluncurkan uji klinis, apakah ganja dapat memainkan peran yang efektif dalam menghentikan atau memperlambat coronavirus?
Meskipun para ahli kesehatan paru-paru telah memperingatkan bahwa merokok ganja dapat memperburuk COVID-19 dan penyebarannya, para ilmuwan Israel tetap mempelajari senyawa kimia di dalam daun ganja itu sebagai pilihan alternatif solusi obat covid-19.
Pekan lalu, InnoCan Pharma mengumumkan kolaborasi dengan Universitas Tel Aviv untuk menanamkan obat CBD melalui eksosom - atau struktur sel kecil yang dibuat ketika sel-sel induk berkembang biak.
Metode yang tidak konvensional akan menggunakan eksosom sebagai "rudal pengangkut," karena mereka dapat secara unik menargetkan organ sel yang rusak oleh COVID-19.
Para peneliti kemudian percaya sifat anti-inflamasi kanabidiol akan memperbaiki sel-sel yang rusak melalui efek sinergis.
Saat COVID-19 menyerang sistem pernapasan, para ilmuwan akan meminta pasien untuk menerima eksosom yang diperkaya CBD melalui alat inhalasi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan CBD dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan di seluruh tubuh.