Istana Pilih Timur Agar Polri Akur
Selasa, 05 Oktober 2010 – 06:00 WIB
Marzuki menyatakan, sejatinya memang ada keinginan Presiden untuk menyampaikan surat pencalonan Kapolri pada 3 Oktober. Namun, tanpa disangka, ternyata tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu. Logikanya, karena jatuh pada hari libur, tentu surat itu tidak bisa diterima Setjen DPR. "Baru diserahkan deputi Sekjen kepada saya beberapa menit yang lalu," kata Marzuki.
Namun, diakui oleh Marzuki, bahwa terdapat perubahan dalam pencalonan Kapolri. Yakni, dari dua nama yang diajukan, menjadi satu nama saja. "Saya tidak tahu persis alasannya kenapa," kata Marzuki.
Pencalonan Timur itu, kata Marzuki, tentu merupakan pilihan terbaik yang diambil oleh Presiden. Dia meyakini, tidak ada intervensi atas pilihan Presiden untuk menetapkan Timur sebagai calon Kapolri. "Walaupun bintang satu sekalipun, tentu bisa di speed up (dipercepat, red) menjadi naik pangkat lebih tinggi. Tidak ada aturan (Komjen) harus menjabat dulu," sanggahnya.