Istri Kepala Cabang BRI Dibunuh, Sempat Berteriak
Setelah motor diparkir, perempuan yang membonceng di belakang masuk ke rumah korban, disusul teman laki-lakinya.
"Tiba-tiba saja dari rumah Bu Meta terdengar teriakan gak jelas. Tapi suaranya keras banget, saya hapal itu suaranya Bu Meta," katanya.
Selanjutnya, dari rumah korban keluar seorang perempuan dan langsung lari meninggalkan motor yang diparkir tadi. Saat keluar rumah, perempuan tersebut menutupi wajahnya dengan masker.
"Perempuan itu keluar rumah jalan kaki, ya pas Mbak Meta teriak-teriak. Terus saya manggil eyang, tetangga saya. Eyang, eyang, itu perempuan tadi yang pakai kaos oranye, lari keluar dari rumah Bu Meta," bebernya.
Merasa penasaran, Puji dan Eyang langsung mendatangi rumah korban. Tidak seperti biasanya, pagar dan pintu rumah dalam kondisi tertutup rapat.
Saat diintip dari luar, gorden jendela terbuka sedikit. Puji mengaku melihat seseorang pria berada di dalam rumah korban.
"Saya jadi penasaran, di dalam rumah ada orang. Tapi, saya ketok-ketok kok gak ada yang membukakan pintunya. Kemudian saya minta bantuan mahasiswa yang kos di samping rumah Bu Meta," ujarnya.
Puji, Eyang bersama empat anak kos lalu kembali ke rumah Meta. Saat mereka masuk ke dalam rumah, didapati laki-laki tersebut mendekap Ronako, 4, dengan menggunakan sebuah bantal di dalam kamarnya.