Isu Keterlibatan Erick Thohir Dalam Bisnis PCR untuk Hambat Penanganan Pandemi?
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Progresif Demokrasi Indonesia Irfan Ahmad Fauzi menilai tuduhan keterlibatan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam bisnis PCR sengaja dibuat untuk menganggu penanganan pandemi yang sudah berjalan di jalur yang benar.
“Isu ini sengaja dimanfaatkan dan ditunggangi untuk menyerang pribadi Erick Thohir selaku menteri yang banyak terlibat dalam penanganan dampak Pandemi Covid-19. Saat ini penanganan pandemi sudah berjalan di jalur yang benar. Hal ini terbukti dengan rendahnya tingkat penularan Covid-19 di tanah air,” kata Irfan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/11/2021).
Irfan mengingatkan jangan sampai pejabat takut mengambil terobosan kebijakan hanya karena isu yang dimainkan oleh sekelompok pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Seharusnya terobosan-terobosan kebijakan untuk penanganan Pandemi didukung bukan malah sengaja dibuat-buat untuk menjatuhkan," kata Irfan.
Menurut Irfan, mengaitkan nama Erick Thohir dalam saham perusahaan penyelenggara Tes PCR semata-mata untuk percepatan testing dan penanganan Pandemi secara umum.
“Jangan hanya melihat dari segi bisnisnya saja, tetapi juga harus dilihat dari sisi percepatan penanganan Pandemi di tanah air," kata Irfan.
Selain itu, sambungnya, tuduhan Menteri BUMN ikut bermain dalam PCR tidak terbukti dengan kecilnya porsi tes PCR. Sebab dari total 28,4 juta tes PCR di Indonesia, GSI hanya melakukan tes sebanyak 2,5 persennya.
“Dan saham yang ada dalam perusahaan GSI juga atas nama yayasan kemanusiaan bukan atas nama pribadi maupun perusahaan Erick Thohir," ujar mantan Ketua Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) periode 2017-2019 ini.