Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Isu Negatif Lebih Berpengaruh Gerus Suara Prabowo ketimbang Jokowi

Selasa, 20 Mei 2014 – 20:40 WIB
Isu Negatif Lebih Berpengaruh Gerus Suara Prabowo ketimbang Jokowi - JPNN.COM
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa (kanan) dan Fitri Hari dalam paparan hasil survei terbaru bertajuk "Head to Head Jokowi-JK versus Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif" di Jakarta, Selasa (20/5). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas pasangan calon presiden. Dari survei terakhir LSI diketahui bahwa kampanye negatif akan sangat berpengaruh pada elektabilitas pasangan yang bersaing di pilpres.

Peneliti LSI Ardian Sopa dalam paparan hasil bertajuk "Head to Head Jokowi-JK versus Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif" di Jakarta, Selasa (20/5) mengatakan, isu negatif terhadap kedua pasang capres berpengaruh terhadap keinginan pemilih untuk memilih.

Menurutnya, isu negatif tentang Prabowo berpotensi menggerus 40-51 persen suara capres yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Sedangkan terhadap kubu Jokowi-JK, isu negatif menggerus 40-44 persen suara pasang capres yang diusung koalisi PDIP, NasDem, PKB dan Hanura itu. “Kampanye negatif jika dipercaya pemilih, berefek cukup besar terhadap elektabilitas para capres,” ucapnya.

Survei LSI itu dilakukan pada 1-9 Mei 2014 menggunakan metode multistage random sampling dengan 2.400 responden. Margin of error survei tu dipatok kurang lebih 2 persen.

Lebih lanjut Ardian menjelaskan, salah satu isu negatif soal Jokowi tentang capres boneka bisa dikendalikan Megawati Soekarnoputri dan negara asing. Dari survei itu diketahui bahwa 39 persen responden mengaku pernah mendengar isu itu. Sedangkan 61 persen tidak pernah mendengar isu itu.

Dari responden yang pernah mendengar isu Jokowi capres boneka, 28,2 persen mempercaya kabar negatif itu. Sedangkan yang tak percaya kabar itu 51,5 persen.

LSI juga menyodorkan pertanyaan andai isu Jokowi capres boneka memang benar. Hasilnya, 38,3 persen responden tetap memilih Jokowi, sedangkang 40,2 persen responden tak mau memilihnya.

Soal isu Jokowi berbohong karena tidak menepati janji menyelesaikan persoalan sebagai Gubernur Jakarta selama lima tahun penuh, 36,7 persen responden menjawab pernah mendengarnya. Sedangkan 63,3 persen responden tidak pernah mendengarnya.

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas pasangan calon presiden. Dari survei terakhir LSI diketahui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News