Isu Pengurangan Tenaga Kerja Bikin TKK Bekasi Panik
Meski dia tidak tahu apakah menjadi salah satu pegawai yang bakal kena pemutusan hubungan kerja akhir tahun ini, tapi desas desus pengurangan pegawai TKK yang berhembus kencang sejak beberapa hari belakangan ini membuatnya resah.
"Bukan saya saja, kawan-kawan TKK yang lain juga resah,” ucapnya. Apalagi, pria yang bekerja pada bidang pelayanan publik itu mengaku belum mendapat laporan dari pimpinnnya terkait penilaian kinerjanya selama ini.
Guna mengantisipasi pengurangan pegawai TKK, SL mengaku telah membuat surat lamaran kerja. Rencananya, surat lamaran pekerjaan itu akan dikirim ke perusahaan swasta. "Untuk jaga-jaga saja. Kalau ada pemecatan, sudah ada pekerjaan baru. Atau tidak menganggur terlalu lama. Mau makan apa keluarga,” cetusnya.
Senada juga dikatakan, pegawai TKK lainnya, berinisial DK. Dia mengaku terkejut dengan kebijakan Pemkot Bekasi yang meminta dirinya menandatangani surat pernyataan siap diberhentikan dengan dalih keuangan daerah yang defisit.
”Baru kali ini kami pegawai TKK teken surat pernyataan, biasanya yang kita teken adalah surat kontrak kerja baru di awal tahun," katanya. Dia juga mengaku pasrah bila memang harus terkena pemutusan hubungan kerja dengan Pemkot Bekasi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono meminta kepada pegawai TKK tidak resah dengan kabar pemutusan kerja tersebut. Menurut dia, surat pernyataan itu diteken para pegawai TKK sebagai dasar kesepahaman pegawai dengan disiplin dan kinerja.
Tri memastikan pihaknya akan mempertahankan pegawai TKK yang sudah bekerja dengan kinerja baik di lingkungan Pemkot Bekasi. Dia juga mengaku tidak akan ada penambahan pegawai baru atau pegawai TKK baru tahun depan.
”Keuangan daerah saat ini terganggu karena pendapatan asli daerah yang tidak tercapai. Oleh karena itu, mari kita sama-sama membantu meningkatkan pendapatan. Selain itu, para pegawai TKK juga meningkatkan kinerja agar masyarakat puas," tandasnya. (dny)